Sunday 10 February 2019

Sejarah Tragis di Balik Perayaan Valentine



Setiap tanggal 14 Februari oleh sebagai orang dijadikan sebagai hari kasih sayang atau dikenal dengan hari valentine. Hari valentine dijadikan moment memberikan hadiah spesial sebagai ungkapan kasih sayang. Sebenarnya ada sejarah dibalik diperingati hari velentine, namun tidak banyak yang mengetahui bahwa ada kisah yang tragis, jauh dari bumbu-bumbu romantis.  



Santo Pelindung Cinta

Valentine adalah seorang pendeta Roma yang mendapatkan hukum dipukuli hingga hukuman pancung pada taanggal 14 Februari 278 Masehi karena dianggap menentang kebijakan Kaisar Claudius II.

Claudius II adalah Kaisar yang kejam, dia memiliki ambisi untuk memenangkan peperangan dengan membuat pasukan tentara yang kuat. Namun, hal tersebut sulit diwujudkan. Claudius II berpikir bahwa penyebab pasukannya lemah karena terikat oleh kekasih atau istri mereka.

Untuk mengatasi masalah tersebut, maka Claudius II melarang semua bentuk pertunangan dan pernikahan di Roma. Valentine sebagai pendeta sangat menentang kebijakan tersebut, lalu dia diam-diam menikahkan pasangan-pasangan muda secara diam-diam.

Saat tindakannya tersebut ketahuan oleh pihak kerajaan, Valentino akhirnya ditahan dan dihukum. Pada tanggal 14 Februari 270-an Masehi ia dijatuhi hukuman pancung. Pada saat dipenjara, Valentino meninggalkan catatan perpisahan kepada putrid seorang penjaga penjara yang menjadi temannya. Di akhir surat dia menulis kata-kata “From Your Valentine” Karena kisahnya tersebut, Valentino menjadi Santo pelindung cinta.

Kisah Lainnya

Asli atau tidaknya kisah Valentine sampai sekarang belum dianggap jelas. Menurut Ensiklopedia Katolik, ada 3 saint Valentine dan semuanya martil.

Satu pendeta berasal dari Roma, dan yang kedua uskup dari Interamna (sekarang Ternia Italia) dan yang ketiga adalah Santo Valentine dari Roma di Afrika.

Dalam legenda yang satu ini, mengaburkan tanggal kematian Santo Valentine dengan festival Lupercalia sebuah perayaan merayakan kasih sayang dan cinta. Di acara festival tersebut, nama-nama perempuan dimasukkan ke sebuah kotak yang kemudian diundi oleh para pria.

Namun pada tahun 496 Masehi, Paus Gelasius menghentikan festival tersebut dan menggantinya dengan mendeklarasikan tanggal 14 Februari sebagai hari Santo Valentine yang sampai sekarang dirayakan sebagai hari kasih sayang. Perayaan tersebut ditandai dengan memberikan hadiah berupa coklat, bunga atau hadiah lainnya kepada pasangannya.

No comments:

Post a Comment